Kota Padang, Sumatera Barat, memiliki obyek wisata pantai pasir putih di Pulau Sikuai. Di kawasan ini, terumbu karang masih terjaga dengan baik. Obyek ini menarik bagi wisatawan yang ingin memancing, menyelam, atau jogging keliling pulau sembari menikmati pesona alam yang asri.
PADANG, KOMPAS.com — Pulau Sikuai, yang selama ini menjadi salah satu ikon pariwisata di Kota Padang, ditutup untuk pariwisata. Penutupan ini dilakukan pengelola pulau tersebut sejak Selasa (21/7) lalu lantaran tamu yang hendak berwisata kerap dicegat di tengah laut oleh aparat keamanan.
Rikwan, pengelola Pulau Sikuai, Jumat (24/7), mengatakan, penutupan dilakukan sampai ada titik temu antara pemerintah dan aparat keamanan sehubungan dengan kenyamanan tamu yang akan berwisata. "Kami mendapatkan terlalu banyak protes dari para tamu lantaran mereka dicegat di tengah laut oleh pihak keamanan. Banyak juga yang akhirnya tidak jadi berkunjung ke Sikuai karena tidak diizinkan aparat keamanan," ucap Rikwan.
Pulau Sikuai berjarak sekitar satu kilometer dari daratan Sumatera. Pulau itu dikenal karena keelokan alam berupa pasir putih, pantai jernih, serta aneka aktivitas bawah laut menjadi daya tarik wisata ke Sikuai. Pengunjung yang hendak datang ke pulau ini harus memakai kapal yang telah disediakan.
Pencegatan wisatawan yang hendak berkunjung ke pulau ini sudah berlangsung sekitar tiga bulan terakhir. Selama itu, pengelola Sikuai terpaksa meminjam kapal yang biasa digunakan membawa wisatawan ke Mentawai lantaran kapal pesiar khusus untuk ke Sikuai ini tengah diperbaiki. Kapasitas kapal Mentawai ini hanya 15 orang dan dinilai tidak ekonomis oleh pengelola pulau sehingga kapal kerap digunakan mengangkut wisatawan lebih dari 15 orang.
"Kalau kapal bisa mengangkut 20 orang saja, kami sudah bisa untung," ucap Rikwan. Hingga kini, pengelola Pulau Sikuai hanya mengizinkan kedatangan tamu yang sudah memesan acara wisata ke Pulau Sikuai. Sementara pemesanan tambahan tidak dilayani sehubungan dengan kejadian ini.
sumber : KOMPAS
Rikwan, pengelola Pulau Sikuai, Jumat (24/7), mengatakan, penutupan dilakukan sampai ada titik temu antara pemerintah dan aparat keamanan sehubungan dengan kenyamanan tamu yang akan berwisata. "Kami mendapatkan terlalu banyak protes dari para tamu lantaran mereka dicegat di tengah laut oleh pihak keamanan. Banyak juga yang akhirnya tidak jadi berkunjung ke Sikuai karena tidak diizinkan aparat keamanan," ucap Rikwan.
Pulau Sikuai berjarak sekitar satu kilometer dari daratan Sumatera. Pulau itu dikenal karena keelokan alam berupa pasir putih, pantai jernih, serta aneka aktivitas bawah laut menjadi daya tarik wisata ke Sikuai. Pengunjung yang hendak datang ke pulau ini harus memakai kapal yang telah disediakan.
Pencegatan wisatawan yang hendak berkunjung ke pulau ini sudah berlangsung sekitar tiga bulan terakhir. Selama itu, pengelola Sikuai terpaksa meminjam kapal yang biasa digunakan membawa wisatawan ke Mentawai lantaran kapal pesiar khusus untuk ke Sikuai ini tengah diperbaiki. Kapasitas kapal Mentawai ini hanya 15 orang dan dinilai tidak ekonomis oleh pengelola pulau sehingga kapal kerap digunakan mengangkut wisatawan lebih dari 15 orang.
"Kalau kapal bisa mengangkut 20 orang saja, kami sudah bisa untung," ucap Rikwan. Hingga kini, pengelola Pulau Sikuai hanya mengizinkan kedatangan tamu yang sudah memesan acara wisata ke Pulau Sikuai. Sementara pemesanan tambahan tidak dilayani sehubungan dengan kejadian ini.
sumber : KOMPAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan beri komentar untuk konten ini